Religious Myspace Comments

Senin, 05 September 2011

REVORMASI....'11

ALHAMDULILLAH ....
kami segenap pimpinanranting ipm kesambi merasa bangga nan bahagia coz kita abis MUSYRAN KE-20.
Do'akan ea moga ipm ku tetep berjaya selalu.
n
kreatif-aktif selalu.

add facebook kami,
@pelajar muhammadiyah

Rabu, 01 Desember 2010

TEN VERY IMPORTANT ABOUT JAMUR

10 Hal Penting Tentang Penyakit Jamur
Penyakit yang dapat menyerang segala umur ini kelihatannya sederhana, namun sering bermasalah. Bukan cuma di kulit, jamur juga bisa menembus masuk ke dalam darah, dan tumbuh di organ-organ tubuh. Untuk lebih mengenalnya, inilah 10 fakta tentang penyakit jamur.
1. Penyakit jamur ada di mana-mana.
Benar. Jamur yang menyerang manusia tumbuh di mana-mana, di alam bebas. Mungkin di toilet umum, di pasar, di terminal, di bioskop, yang sewaktu-waktu bisa hinggap lalu bersarang pada kulit jika kita kurang bersih menjaga kulit.
Jamur candida albicans, misalnya. Ini jamur yang sering menyerang manusia. Selain bikin keputihan, jamur jenis ini juga acap tumbuh di kulit selangkangan, di lipatan payudara, dan tentu bisa juga tumbuh di saluran pencernaan, serta bagian tubuh lain.
Jamur yang menyerang kulit bukan hanya satu jenis. Kita mengenal puluhan jenis jamur kulit, mulai dari yang sederhana dan enteng, sampai jenis yang ganas. Gambaran penyakit jamur kulit kurang lebih sama, namun jamur penyebabnya bisa berbeda-beda.
Selain di kulit, jamur juga mungkin tumbuh di bola mata. Ada penyakit jamur khusus pada bola mata, dan jika berat bisa menimbulkan borok pada bola mata. Jamur jenis lain tumbuh pada liang telinga, karena liang telinga kurang dijaga kebersihannya, kebiasaan mengorek liang telinga dengan jari (yang tentu sudah tercemar jamur), sehingga jamur tumbuh di sana. Keluhannya gatal minta ampun. Awalnya disangka kotoran telinga penyebab gatalnya, namun setelah diperiksa, ternyata ada jamurnya. Seringkali liang telinga jadi lecet dan terbentuk bisul saking seringnya dikorek-korek akibat hebatnya rasa gatal.
Jamur khusus ada yang yang menyerang paru-paru. Gejalanya mungkin cuma batuk-batuk berbulan-bulan, dan tak sembuh diobati dengan cara biasa. Baru dari foto rontgen paru-paru akan tampak gambaran khas yang menunjukkan adanya jamur paru-paru.
Demikian pula jika jamur candida tumbuh di usus, sering berakibat kondisi tubuh melorot untuk waktu lama, selain gangguan pencernaan tak kunjung menyembuh, dan biasanya baru ketahuan setelah diperiksa tinja yang ternyata ada jamurnya.
2. Penyakit jamur menular.
Ya, penyakit jamur menular. Tak ubahnya panu, dan panu memang tergolong jamur juga, semua penyakit jamur menular. Ada jamur kulit yang berpindah dari kulit jamuran ke kulit sehat lewat persinggungan kulit, ada juga yang lewat spora, lewat udara, dan lewat hubungan seks, atau pada bagian lain tubuh sendiri.
Jamur yang tumbuh di kulit pipi kemungkinan tertular lewat bantal tidur bekas pasien jamur kulit pipi. Jamur di leher, dada, atau perut, kemungkinan lewat pakaian bekas pengidap jamur kulit. Jamur di jemari tangan, sekitar tangan, kemungkinan tertular lewat bersalaman. Dan jamur keputihan pada wanita, sering menjalar sampai ke kulit selangkangan. Jemari yang habis menggaruk kulit berjamur dapat memindahkan penyakit jamurnya ke kulit sehat lainnya.
3. Jamur kulit sukar sembuh?
Umumnya penyakit jamur kulit berlangsung menahun. Diobati, mereda, lalu kambuh lagi, seolah sukar sembuh. Namun sesungguhnya tidak demikian. Umumnya, pertama, lantaran jamur kulit tidak diobati sampai tuntas, dan kedua, karena salah memilih obat antijamur. Mungkin jamur kulit dianggap eksim. Kita tahu obat jamur berbeda dengan obat eksim. Jika eksim diobati sebagai jamur, tentu tidak menyembuhkan. Begitu juga jika penyakit jamur diobati sebagai eksim.
Hal lain, sebagaimana halnya eksim, selama pengobatan sebaiknya tidak berkontak dengan bahan atau zat kimiawi yang bersifat iritatif terhadap kulit, seperti sabun cuci, deterjen, dan bahan kimiawi dalam obat gosok, minyak wangi, krim obat, dan apa pun zat lainnya yang dioleskan pada kulit.
Jika eksim maupun jamur kulit masih terus berkontak dengan bahan atau zat kimiawi, selain akan menghambat proses penyembuhan, penyakit jamur kulitnya akan mudah kambuh, terutama di bagian-bagian kulit tersembunyi, seperti di selangkangan, di sela jemari kaki, lipatan kulit yang lembab, di bawah lipatan payudara, atau di lipatan bokong.
Bagian-bagian kulit tersebut selain lembab, sering tidak kering betul setiap kali habis mandi.
Air mandi atau air pembasuh tangan dan kaki yang masih tertinggal di bagian kulit tubuh tertentu mengundang masuk jamur kulit. Kita menyebutnya kutu air. Padahal bukan betul-betul kutu, melainkan kapang jamur yang menyukai bagian kulit yang sering dibiarkan basah dan lembab.
4. Jamur kulit bukan eksim.
Eksim dan jamur kulit sepintas kelihatan sama, namun sesungguhnya berbeda. Dengan melihat saja, dokter bisa memastikan apakah itu eksim ataukah jamur kulit. Namun, acap terjadi eksim tidak sepenuhnya menampakkan gambaran penyakit eksim, karena sudah sejak awal diobati secara tidak tepat. Pemberian obat salep, krim, atau cairan lotion obat yang tidak tepat akan memperburuk penyakit kulit asalnya. Selain tidak spesifik gambaran penyakit kulitnya, pengobatannya tidak sederhana lagi. Mungkin sudah terjadi infeksi, selain kelainan kulitnya bertambah parah.
Demikian pula halnya dengan jamur kulit. Jika dari awal salah diberi obat, kelainan kulitnya jadi kacau, dan tentu tak sembuh-sembuh. Jamur kulit yang diberi obat eksim akan tetap berkembang sebagai jamur kulit, kendati mungkin keluhannya dirasakan mereda, padahal sesungguhnya belum sembuh.
Secara kasar, gambaran eksim itu bercorak aneka ragam pada kulit yang terkena, namun batas kelainan kulitnya dengan kulit yang sehat tidak begitu tegas. Sedang jamur kulit, corakannya tidak begitu beragam, namun batas kelainan kulitnya tegas, menyerupai gambar peta bumi. Keduanya sering menimbulkan kesan rancu, atau memang mengidap kedua-duanya. Ada eksim pada awalnya, yang kemudian ditumpangi jamur kulit juga. Pada kasus demikian, selain diberi obat eksim, perlu ditambah antijamurnya juga.
5. Pengobatan jamur jika sudah komplikasi.
Penyakit jamur yang salah diberi obat biasanya selain tidak menyembuh, akibat sering digaruk, menimbulkan infeksi juga. Pada kulit yang berjamur, terbentuk infeksi yang berarti ditumpangi kuman kulit juga. Pada kasus demikian, infeksinya diobati dulu, baru setelah infeksinya mereda, diobati jamur kulitnya. Jika tidak demikian, tidak bakal sembuh.
Adakalanya, jamur kulit yang sudah terinfeksi menimbulkan semacam borok kulit. Jamur kulit yang tadinya kering menjadi basah, bernanah, dan terasa nyeri selain gatal. Pada kasus demikian, perlu dilakukan kompres untuk mengeringkannya selama beberapa hari. Setelah kering, baru diberi salep antibiotika untuk infeksi kulitnya. Dan setelah kelainan kulitnya mereda, mulai diberikan obat antijamurnya.
Jamur kulit yang menjadi borok dan basah tidak akan sembuh jika langsung diberi antijamur atau salep antibiotika untuk infeksinya. Jika kelainan kulitnya bersifat basah, perlu dikompres dulu dengan cara basah (larutan rivanol), sedang kelainan kulit yang kering tidak boleh diberi kompres, melainkan dilawan dengan yang kering, yakni langsung diberi salep, atau krim yang cocok dan sesuai dengan kelainan kulitnya.
6. Obat antijamur ada yang dioleskan, ada yang diminum.
Benar, ada obat antijamur oles, ada yang diminum. Tidak semua jenis penyakit jamur kulit perlu obat minum selain obat oles. Hanya jenis penyakit jamur tertentu yang sudah menyebar lewat aliran darah (penyakit jamur dalam), yang juga memerlukan obat atijamur minum. Pada kasus penyakit jamur keputihan, jamur usus, jamur paru-paru, misalnya.
7. Kalau jamur kulit tak sembuh-sembuh.
Jika jamur kulit tak kunjung sembuh, selain sebab tidak tepat memilih obat, kemungkinan jenis jamur penyebabnya sudah tak mempan dengan obat antijamur biasa. Untuk itu perlu pemeriksaan dengan mengerok kulit yang berjamur untuk diperiksa jenis jamur penyebabnya di laboratorium. Setelah jamur penyebabnya diketahui, dapat dipilih obat antijamur yang tepat.
Jangan lupa, panu juga penyakit jamur kulit. Namun, panu perlu dibedakan dengan kusta. Ada jenis kusta yang gambarannya mirip sekali dengan panu. Kusta yang diobati dengan antijamur tentu tidak akan menyembuh. Maka, perlu dipastikan apakah yang dikira panu itu bukan kusta. Dokter dapat membedakannya dengan pemeriksaan sederhana di kamar praktik.
8. Jamur di selangkangan wanita apakah selalu keputihan penyebabnya?
Tidak. Bisa jadi jamur di selangkangan berdiri sendiri. Namun tidak jarang, awalnya hanya keputihan jamur (candida albicans), yang jika tidak diobati, keputihannya akan menjalar merembas ke kulit selangkangan, sehingga bersarang di kulit sela paha juga, atau ke mana-mana bagian tubuh lain. Tidak jarang di lipatan bawah payudara.
9. Jamur di sela jari kaki, berbahayakah?
Jamur di sela jemari kaki biasanya disebabkan oleh candida albicans, jenis jamur yang bisa ke mana-mana bagian tubuh, termasuk ke kemaluan dan saluran pencernaan. Sebagaimana umumnya jamur candida, yang menimbulkan keputihan berwarna susu jika menyerang kemaluan, demikian pula jika tumbuh di sela jemari kaki. Kulit sela jari kaki mengelupas dan warnanya seperti susu, dengan rasa gatal yang hebat.
Jamur kaki tidak berbahaya. Namun jika jamur menyerang kuku, sering kuku harus dibuang dengan operasi. Pasalnya, jika tidak dibuang, jamur akan tetap bersarang di bawah kuku, dan obat antijamur biasanya tidak sampai merembas memasuki bantalan kuku. Ingat, pengidap kencing manis rentan terserang jamur apa saja. Termasuk jamur kulit dan jamur kuku, selain keputihan.
10. Waspada pakaian dalam lembap, dan sehabis konsumsi antibiotika lama.
Benar. Jika pakaian dalam lembap atau basah tetap dipakai, bisa mengundang jamur datang bersarang, khususnya di bagian kulit yang juga sering lembab, seperti di sela jemari, di selangkangan, dan bokong. Di bagian-bagian kulit inilah jamur kerap bersarang.
Pada anak-anak, jamur kulit sering bersarang di belakang daun telinga. Bagian ini sering terluput dari sabun mandi dan pengeringan oleh handuk mandi. Kulit di sela belakang daun telinga tampak kuning berkerak. Jamur yang sama juga sering tumbuh di sela-sela lipatan daun telinga sendiri, gatal dan berkerak kuning.
Pemakaian antibiotika yang lama juga mengganggu keseimbangan kuman-jamur tubuh. Oleh karena kuman yang hidup berdampingan di tubuh kita ikut musnah oleh pemakaian antibiotika, maka jamur yang tadinya jinak dan ramah menjadi lebih dominan, dan muncul berubah sifat menjadi penyakit. Anak dan bayi yang seriawan (berwarna putih susu) di rongga mulutnya sehabis berobat antibiotika, kemungkinan terserang jamur.
Dikutip dari: Dr. Handrawan Nades
post of : ziro@secretary of IPM Kesambi_ 

kata-kata mutiara cinta""

just so.....so!
jadikan hidup -kamu pelajar, yang seindah mungkin dengan naungan ISLAM yang murni. you'r Ok!


FALSAFAH HIDUP
Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat -keinginan adalah buta, jika tidak disertai
pengetahuan . Dan pengetahuan adalah hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia jika tidak
disertai cinta.

KEBEBASAN
Ada orang mengatakan padaku, “Jika engkau melihat ada hamba tertidur, jangan dibangunkan, barangkali ia sedang bermimpi
akan kebebasan.”
Kujawab,”Jika engkau melihat ada hamba tertidur, bangunkan dia dan ajaklah berbicara tentang kebebasan.”

KEBIJAKSANAAN
Kebijaksanaan tidak lagi merupakan kebijaksanaan apabila ia menjadi terlalu angkuh untuk
menangis, terlalu serius untuk tertawa, dan terlalu egois untuk melihat yang lain kecuali
dirinya sendiri.

KEBENARAN
Diperlukan dua orang untuk menemui kebenaran; satu untuk mengucapkannya dan satu lagi
untuk memahaminya.

KESEPIAN
Kesepianku lahir ketika orang-orang memuji kelemahan-kelemahanku yang ramah dan
menyalahkan kebajikan-kebajikanku yang pendiam.

MANUSIA SAMA
Jika di dunia ini ada dua orang yang sama, maka dunia tidak akan cukup besar untuk
menampung mereka.

SUARA KEHIDUPANKU
Suara kehidupanku memang tak akan mampu menjangkau telinga kehidupanmu; tapi marilah kita cuba saling bicara barangkali
kita dapat mengusir kesepian dan tidak merasa jemu.

KEINDAHAN KEHIDUPAN
Keindahan adalah kehidupan itu sendiri saat ia membuka tabir penutup wajahnya. Dan kalian adalah kehidupannya itu,
kalianlah cadar itu. Keindahan adalah keabadian yag termangu di depan cermin. Dan kalian; adalah keabadian itu, kalianlah
cermin itu.

RUMAH
Rumahmu tak akan menjadi sebuah sangkar, melainkan tiang utama sebuah kapal layar.

”Apabila kamu tidak punya rasa malu maka berbuatlah sekehendakmu (hadist
nabi)

”Kecantikan tanpa kebajikan seperti bunga tanpa harum”(pribahasa prancis)
”Rahasia ketegaran adalah tidak pernah bertengkar dengan keluarga, tidak iri
dengan orang yang lebih besar, dan tidak pernah merasa senang dengan
jatuhnya orang lain”

”Sesungguhnya hidup ini suatu mimpi dan akhirat adalah kenyataan dan
kematian berada ditengah-tengah kedua hal tersebut”

“Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling besar
adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia adalah kerendahan
hati”(Tonni Limbong)
“ Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni orang yang berfikir tapi
tidak pernah bertindak dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berfikir” (
W.A.Nance )
”Lautan yang luas dan dalam sekalipun tidak pernah menolak setetes air yang
datang padanya”(Tonni Limbong)
”Orang pintar bertemu dengan orang pintar maka akan menjadi lebih pintar
untuk itu bergaulah dengan orang pintar”(Aa gym).

post-of: zirozika@yahoo.com_08819463885

Selasa, 31 Agustus 2010

bela diri


TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

PELAJAR. MUHAMMADIYAH KESAMBI

Pra TAPAK SUCI

Tahun 1872, di Banjarnegara lahir seorang putera dari KH.Syuhada, yang kemudian diberi nama Ibrahim. Ibrahim kecil memiliki karakter yang berani dan tangguh sehingga disegani oleh kawan-kawannya. Ibrahim belajar pencak dan kelak menginjak usia remaja telah menunjukkan ketangkasan pencak silat. Setelah menjadi buronan Belanda, Ibrahim berkelana hingga sampai ke Betawi, dan selanjutnya ke Tanah Suci. Sekembalinya dari Tanah Suci, menikah dengan puteri KH.Ali. Ibrahim kemudian mendirikan Pondok Pesantren Binorong di Banjarnegara. Sepulang dari ibadah haji, Ibrahim masih menjadi buronan Belanda, sehingga kemudian berganti nama menjadi KH.Busyro Syuhada.Pondok Pesantren Binorong, berkembang pesat, diantara santri-santrinya antara lain : Achyat adik misan Ibrahim, M. Yasin adik kandung dan Sudirman, yang kelak menjadi Panglima Besar.
Tahun 1921 dalam konferensi Pemuda Muhammadiyah di Yogyakarta, KH. Busyro bertemu pertama kali dengan dua kakak beradik ; A.Dimyati dan M.Wahib. Diawali dengan adu kaweruh antara M.Wahib dengan Achyat (kelak berganti nama menjadi H. Burhan), selanjutnya kedua kakak beradik ini mengangkat KH. Busyro sebagai Guru.
KH. Busyro Syuhada kemudian pindah dan menetap di Yogyakarta sehingga aliran Pencak Silat Banjaran, yang pada awalnya dikembangkan melalui Pondok Pesantren Binorong kemudian dikembangkan di Kauman, Yogyakarta. Atas restu Pendekar Besar KH. Busyro, A. Dimyati dan M.Wahib diizinkan untuk membuka perguruan dan menerima murid. Tahun 1925 dibukalah Perguruan Pencak Silat di Kauman, terkenal dengan mana Cikauman. Perguruan Cikauman, dipimpin langsung oleh Pendekar Besar M. Wahib dan Pendekar Besar A. Dimyati.
Tersebutlah M. Syamsuddin, murid Cikauman yang dinyatakan berhasil dan lulus, diizinkan untuk menerima murid dan mendirikan Perguruan Seranoman. Perguruan Seranoman melahirkan seorang Pendekar Muda M. Zahid yang mempunyai seorang murid andalan bernama Moh. Barrie Irsyad.
Pendekar Moh. Barrie Irsyad, sebagai murid angkatan ke-6 yang telah dinyatakan lulus dalam menjalani penggemblengan oleh Pendekar M. Zahid, M. Syamsuddin, M. Wahib dan A. Dimyati. Kemudian mendirikan Perguruan KASEGU.
Kasegu, merupakan senjata khas yang berlafal Muhammad yang diciptakan oleh Pendekar Moh. Barrie Irsyad.

[sunting]Kelahiran TAPAK SUCI

Atas desakan murid-murid Perguruan Kasegu kepada Pendekar Moh. Barrie Irsyad, untuk mendirikan satu perguruan yang mengabungkan perguruan yang sejalur (Cikauman, Seranoman dan Kesegu). PERGURUAN TAPAK SUCI berdiri pada tanggal 31 Juli 1963 di Kauman, Yogyakarta. Ketua Umum pertama TAPAK SUCI adalah H.Djarnawi Hadikusumo.
Setelah berdiri TAPAK SUCI menerima permintaan untuk membuka cabang di daerah-daerah. Secara otomatis TAPAK SUCI menjadi wadah silaturahmi para pendekar yang berada di lingkungan Muhammadiyah. Pada tahun 1964, ketika itu Pimpinan Pusat Muhammadiyah diketuai oleh KH.Ahmad Badawi, TAPAK SUCI diterima menjadi organisasi otonom Muhammadiyah. Nama perguruan menjadi TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH, disingkat TAPAK SUCI.
Keluarga I TAPAK SUCI berdiri di Jawa Timur, lalu disusul di Sumatera Selatan, dan Jakarta. Kini TAPAK SUCI telah menyebar ke Singapura, Belanda, Jerman, Austria, dan Mesir.

[sunting]Jenjang Ketingkatan

Terdapat tiga kategori tingkatan:
  1. Siswa(Sabuk Kuning)
-Siswa dasar(Kuning Polos)
 -Siswa Satu(Kuning melati cokelat satu)
 -Siswa Dua (Kuning melati cokelat dua)
 -Siswa Tiga(Kuning melati cokelat tiga)
 -Siswa Empat(Kuning melati cokelat empat)
  1. Kader (Pelatih)Sabuk Biru
-Kader dasar(Biru Polos)
 -Kader Muda (Biru Melati Merah Satu)
 -Kader Madya(Biru Melati Merah Dua)
 -Kader Kepala(Biru Melati Merah Tiga)
 -Kader Utama(Biru Melati Merah Empat)
  1. Pendekar(Sabuk Hitam)
-pendekar Muda(Hitam Melati Merah Satu)
 -pendekar Madya(Hitam Melati Merah Dua)
 -pendekar Kepala(Hitam Melatih Merah Tiga)
 -pendekar Utama(Hitam Melati Merah Empat)
 -pendekar Besar(Hitam Melati Merah Lima)

[sunting]Jurus

Terdapat 8 (delapan) jurus di dalam TAPAK SUCI, yaitu:

  1. Jurus Katak
  2. Jurus Mawar
  3. Jurus Lembu
  4. Jurus Merpati
  5. Jurus Harimau
  6. Jurus Ikan Terbang
  7. Jurus Naga
  8. Jurus Rajawali
mungkin hanya itu saja yang fdapt kita jelaskan dan paparkan jadi mohon---- bantuannya untuk memberi komentare

INDONESIAN EDUCATION now_

Kondisi Pendidikan Indonesia Saat Ini
PR. IPM KESAMBI/ 30-08-2010


Momentum Hari Pendidikan Nasional selalu menjadi sebuah peringatan akan pentingnya pendidikan bagi sebuah bangsa. Peringatan ini juga menjadi perenungan bersama mengenai kualitas pendidikan di negara kita, Indonesia. Lalu, bagaimana kondisi pendidikan Indonesia saat ini?
Jika kita lihat saat ini, kondisi pendidikan Indonesia masih saja memprihatinkan, terutama mengenai fasilitas pendidikan di daerah-daerah, baik sarana maupun prasarana pendidikan. Masih saja terdengar kabar ada bangunan sekolah yang tidak layak untuk digunakan. 
Sebagai contoh, seperti yang BERANI beritakan pada Jumat (30/4). Diberitakan bahwa masih ada sekitar 2.000 ruang kelas di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam kondisi memprihatinkan. Bahkan kondisi ruang kelas tersebut tidak layak pakai untuk proses belajar-mengajar. Tak hanya itu saja, ada pula daerah-daerah yang kekurangan tenaga guru untuk mengajar. 
Usaha Pemerintah
Untuk mengatasi berbagai kekurangan ini, pemerintah pun mengupayakan berbagai hal agar kualitas pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan maju. Misalnya, dengan memberikan bantuan-bantuan dalam pos pendidikan untuk meringankan biaya sekolah. Dalam hal ini, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar 20 persen untuk bidang pendidikan. Tak hanya itu saja, kualitas guru pun ditingkatkan dengan berbagai pelatihan untuk menambah kemampuan guru dalam menyampaikan mata pelajaran ke siswa-siswanya. 
Selain itu, pemerintah juga melakukan pemetaan kondisi pendidikan di setiap provinsi di Indonesia. Hal ini diperlukan untuk mengetahui kondisi pendidikan di setiap wilayah agar standar pelayanan dan standar nasional pendidikan tercapai. Dengan tercapainya kedua hal ini, tentunya mutu pendidikan secara nasional pun dapat dicapai.

Organisasi ISLAM_



SEJARAH ORGANISASI ISLAM DI INDONESIA

Sejarah Islam di Indonesia Sejarah Islam di Indonesia
PPR. IPM Kesambi

L/B      – Latar Belakang Pendirian
B/P      – Berdiri/Pendir
B-L      – Bentuk dan lapangan Kegiatan
KU       – Ketua Umum
TK       – Tempat Kedudukan
AP       – Aliran Politik pada Penjajah
HR       – Halangan Rintangan
C/A     – Cabang/Anggota
B         – Bubar/Berubah menjadi
T          – Tujuan

1.      SERIKAT DAGANG ISLAM (SDI)

LB :     a. Monopoli perdagangan oleh pedagang-pedagang China
b. Politik Kristenisasi oleh Pemerintah Kolonial
c. Adat Lama yang dipakai di daerah Kerajaan-kerajaan Jawa.
B/P :    16 Oktober 1905 di Solo oleh Haji Sumanhudi, Harjo Sumarto dan kawan-kawan
B-L :    Organisasi Sosial
KU :     Haji Samanhudi
T :        a. Mematahkan Monopoli Perdagangan oleh kaum China umumnya dalam kain dan Batik
b. Memajukan Jiwa dagang dikalangan kaum muslimin.
c. Memurnikan ajaran Islam dari paham-paham yang keliru.
TK :     SOLO
AP :     ------
HR :     Karena sering bentrok dengan golongan China, SDI dilarang menerima anggota baru, dilarang rapat. Baru September 1912 diperbolehkan lagi dengan syarat menyusun Anggaran Dasar yang baru.
C/A :  Cabang berdiri di Bogor oleh Syekh Ahmad Bajened Bulan Januari 1911 dan di Jakarta tahun 1909 oleh RM Tirtoadisuryo dengan anggota 12 ribu.
 B :      Menjelma menjadi Sarikat Islam (1912).

2.      SERIKAT ISLAM (SI)

LB :     Penyusunan Anggaran Dasar baru akibat kericuhan-kericuhan yang ditimbulkan SDI.
B/P :   10 September 1912 oleh Haji Samahudi dibantu Hos Cokroaminoto.
B-L :    Partai Politik
KU :    Haji Samnhudi dan tahun 1913 digantikan Hos Cokroaminoto.
T :        a. Mamajukan Perdagangan, Pendidikan dan Kesejahteraan.
b. Mengusahakan hidup menurut perintah Agama Islam.
c. Mempertebal rasa persaudaraan dikalangan anggota.
d. bekerja sama dengan perkumpulan-perkumpulan Islam yang sepaham.
TK :     SURABAYA
AP :     dalam kegiatannya bersikap non koperatif pada pemerintah kolonial.
HR :     a. Karena takut anggotanya semakin besar, permintaan pengesahan SI sebagai badan hukum ditolak Gub Jen (Juni 1913).
b. Menyelusupnya anggota komunis ISDV yang menyebabkan pertentangan sengit antara golongan komunis dipimpin Sumaun dan Darsono dengan golongan Islam dipimpin HA.Salim dan Abdul Muis yang berakhir dengan dikeluarkannya golongan komunis akibat disiplin partai dalam Kongres ke 6 pada 10 Oktober 1921.
c. Pertentangan antara golongan komunis dengan Islam progressif itu membuat jemu anggota-anggotanya, Peranakan Arab yang selama ini menjadi donatur SI keluar dari anggota lainnya ke Muhammadiyah, jumlah anggota turun derastis.



CA :    Karena cabang dan anggota bertambah besar, maka dibentuklah Central Sarikat Islam (CSI) pada 8 Maret 1915 di Surabaya yang bertujuan membina dan memelihara kerjasama antara SI-SI lokal. Tahun 1916 CSI diakui sebagai Badan Hukum. Anggaran dasar yang baru membuka keanggotaan yang lebih luas dibanding AD SDI sehingga jumlah anggota semakin meningkat, awal tahun 1913, 80.000 anggota setahun kemudian jumlah cabangnya ada 50 buah. Dalam Kongres CSI secara Nasional yang pertama di Bandung 17-24 Juni 1961 dihadiri 16.000 anggota yang mewakili 360.000 anggota dari 80 SI Lokal di Jawa, Sumatera, Bali dan Sulawesi. Tahun 1918 meningkat menjadi 450.000 anggota dari 87 SI lokal. Mencapai puncaknya tahun 1919 dimana diperkirakan anggota mencapai sejuta orang. Setelah itu mundur dikarenakan pertentangan golongan Islam Islam progresif dengan golongan komunis tahun 1920-an.
B :       untuk mempertegas diri sebagai partai Politik, maka dalam kongres SI di Madiun pada 17-20 Februari 1923 diputuskan mengubah nama menjadi partai Serikat Islam.

3. PARTAI SERIKAT ISLAM (PSI)

LB :     Untuk mengokohkan Serikat Islam sebagai Partai Politik maka Kongres RI diperbaharui menjadi PSI.
B/P :    Februari 1923 oleh HOS Cokroaminoto dkk.
B-L :    Partai Politik.
KU :     HOS Cokroaminoto
T :        Tercapai Kemerdekaan Nasioanal berdasarkan Agama Islam
TK :     Surabaya
AP :     Awalnya dalam Kongres di Madiun tahun 1923 itu dinyatakan bahwa PSI menunjang sikap non koperatif. Tapi sikap ini tak dijalankan dengan konsekuen karena PSI masih mengambil dalam keanggotaan Volksraad. Baru dalam kongres CSI Agustus 1925 diputuskan bersikap non Koperatif sepenuhnya.
H-R :   Di masa ini PSI mengadakan aksi-aksi keagamaan seperti bersama-sama Muhammadiyah menyelenggarakan Kongres HAL Islam dan merencanakan turut serta dalam kongres Islam sedunia di Saudi. Hal ini mendapat tantangan para ulama Mazhab yang lalu mendirikan NU. Untuk selanjutnya, setiap usaha pembaharuan PSI dan Muhammadiyah selalu mendapat tantangan dari NU. Dengan dirintis oleh HA.Salim, PSI menjalankan Pan Islam atau Nasionalisme Islam. Hal ini mendapat kecaman dari golongan Nasionalis Sekuler yakni PNI dan Budi Utomo yang menyatakan Pan Islam itu sebagai “Persatuan Palsu“ bukan Persatuan Indonesia dan bersifat Cosmopolitis.
C/A :   PSI tak pernah lagi dapat menyamai kejayaan SI di tahun 1920-an, walaupun demikian, jumlah anggota PSI di masa ini lebih naik dibanding keadaan SI tahun-tahun terakhir.
B :       Berganti nama lagi menjadi Partai Serikat Islam Indonesia (PSI) ditahun 1929.

4. JONG ISLAMITTEN BOND (JIB)

LB :     Dalam Kongres Jong Java di Yogya Desember 1924 ditolak usul tentang anggota yang berpolitik dan Haluan Islam. Akibatnya kelompok berhaluan Islamistis yang dipimpin Jong Java (1923-1924) Ketua : R. Samsurizal dan dibina tokoh SI HA. Salim keluar dari organisasi tersebut.
B/P :    1 Januari 1945 oleh Samsurizal dibantu HA Salim di Jakarta.
B-L :    Organisasi Pemuda yang aktif berpolitik
KU :     R. Samsurizal yang tahun 1927 diganti Wiwoho Purbohadiwijoyo (1927-1930) dan lalu dipimpin Kasman Singodimojo.
T :        a. Memajukan pengetahuan tentang Agama Islam
      b. Memperbesar rasa cinta kepada Agama Islam
            c. Mamakai Agama Islam sebagai alat perhubungan dalam masyarakat.
TK :     YOGYAKARTA
AP :     Kooperatif dengan duduk dalam Volksraad.




HR :     Meskipun JIB menerima cita-cita Indonesia Raya, JIB menolak segala usaha pemuda-pemuda Nasionalis untuk mempersatukan pemuda-pemudi Indonesia, sehingga JIB yang merupakan organisasi pemuda Islam terbesar seakan merupakan saingan dari badan Fusi Pemuda-pemuda Nasionalis yaitu Indonesia Muda.
C/A :   JIB berkembang amat pesat, karena dalam adanya menyatakan bahwa organisasi in terbuka bagi setiap muslim Indonesia yang maksimal berumur 30 tahun. Pada akhir tahun1925 mempunyai anggota seribu orang dari 7 cabang, dan 3 tahun kemudian anggota meningkat menjadi 2500 orang. Ditahun 1930-an ada 4000 anggota memiliki bagian kepanduan: Natipij (1926) dan bagian Wanita JIBDA (1925).
B :       Riwayat JIB berakhir dengan kedatang balatentara Jepang di Indonesia (1942)

5. MUHAMMADIYAH
           
LB :     Saran dan metode pengajaran Agama Islam di Pulau Jawa yang masih terbelakang.
B/P :    18 November 1812 oleh KH. Akhmad Dahlan.
B-L :    Organisasi pendidikan masuk MIAI (1937), Masyumi (1943-1960) dan Pormusi (1968).
KU :     KH. Akhmad Dahlan (18 November 1912 sampai dengan 23 Februari 1923), KH.Ibrahim (1923-1932), H.Hisyam (1932-1938), KH.Mas Mansyur (1938-1943), Ki Bagus Hadi Kusumo (1943-1953) dst.
T :        a. Memajukan pendidikan berdasarkan Agama Islam
b. Mengembangkan pengertian tentang ilmu Agama
c. Hidup menurut aturan Agama yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
TK :     YOGYAKARTA
AP:      -
HR :     Karena dalam berpropaganda tak menyerang pihak atau Agama lain bahkan juga Politik Kolonial kecuali yang menghalangi kegiatannya, disokong oleh pemerintah Kolonial Belanda dan kelak oleh pemerintah Jepang, akibat sokongan itu Muhammadiyah diserang Golongan Nasionalis Radikal karena dianggap Pro-pemerintah sering pula bertengkar dengan NU karena gerakan pembaharuannya.
C/A :   Sikap Muhammadiyah yang netral dan tak berpolitik meyebabkan jumlah anggota tiap tahunnya bertambah. Tahun 1925 memiliki 4.000 anggota dari 29 cabang tahun 1929 melonjak menjadi 209 Cabang dengan 17 ribu anggota, Januari 1931 naik menjadi 267 Cabang dengan 24.300 anggota. Ditahun 1930 melebarkan sayapnya keluar Jawa dan mendapat sambutan hangat, sehingga 5 tahun kemudian memiliki 710 cabang di Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan dengan 43.000 anggota. Boleh dikatakan jumlah cabang dan anggotanya tiap tahun naik hingga kini.

6. THAWALIB SUMATERA

LB :     Perkembangan dari Surau Jembatan Besi yang berdiri tahun 1899 di Padang Panjang menjadi suatu organisasi pendidikan yang lebih Modern yang lebih teratur.
B/P :    Tanggal 15 Februari 1920 oleh Syekh Ahmad Abdullah, Haji Abbas Abdullah, Haji Abdul Karim Amrullah, Jalaluddin Thaib dkk.
B-L :    Organisasi pendidikan
KU :     Ketua pertama adalah Jalaluddin Thaib
T :        a. Memajukan sarana dan metode Mendidikan Islam yang lebih Modern.
b. Membasmi taqlid, Kufarat, Bid’ah, Junud dalam ajaran Islam di Sumatera Barat
TK :     Padang Panjang
AP :     -




HR :     Keluarnya Ordonasi Guru dan Sekolah Liar dari pemerintah kolonial yang ditentang keras oleh tokoh-tokoh Thawalib. Akibatnya penentang-penentang itu ditangkap dan dibuang. Terhadap propaganis-propaganis Thawalib dikenakan larangan berpolitik dan berpidato. Penghancuran terhadap majalah-majalah perjuangan.
C/A :   Sekolah-sekolah Sumatera Thawalib terbesar diseluruh Sumatera Barat.


7. PERSATUAN ISLAM (PERSIS)

LB :     Kehidupan keagamaan di Jawa yang masih terbelakang dan rakyat awam masih butuh akan aturan-aturan Agama, sehingga kerapkali ajaran-ajaran Islam menyimpang dari jalurnya.
B/P :    Tanggal 17 September 1923 di Bandung oleh KH. Zamzam dan M. Yunus
B-L :    Organisasi keagamaan menjadi anggota istimewa Masyumi (1943-1960) dan Permusi (1968)
KU :     Ketua pertama adalah KH.Zamzam dan dibantu oleh A.Hasan (masuk tahun 1926).
T :        Berlaku ajaran-ajaran Islam yang benar-benar berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah dengan jalan memperluas dakwah dan membasmi Bid’ah dan Khurafat serta Syirik.

8. PERSATUAN ULAMA SELURUH ACEH (PUSA)

LB  :    Kegiatan-kegiatan Muhammadiyah cabang Aceh yang berpolitik, progresif dan tak bersifat ke-Acehan.
B/P :    Tanggal 5 Mei 1939 Di Matang Geulampong  Dua Kecamatan Peusangan atas inisaitif Teuku Abdurrahman Meunasah.
B-L :    Organisasi Keagamaan
KU :     Teungku Mohammad Daud Beureuh
KUT : Menyiarkan, menegakkan dan mempertahankan Agama Islam
TK :     Peusangan, Aceh Utara
AP :     ---
HR :     a. Turut membantu pemberontakan Teungku Abdul Jalil atau pemerintah Pasis Jepang berakhir dengan gugurnya 300 orang Pejuang (1942-1943) .
b. Mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah RI dengan dipimpin Daud Beureuh (1953-1961)
C/A:    Tersebar keseluruh Aceh dan meliputi hampir seluruh ulama Aceh.

9. PERSATUAN MUSLIMIN INDONESIA (PERMI)

LB :     Penerbitan pengurus pusat Muhammadiyah terhadap cabangnya di Minangkabau yang aktif berpolitik untuk mengembalikan lagi kebentuk asalnya
B/P :    Tanggal 27 Mei 1930 di Benteng Fort de Kooh Bukit Tinggi oleh Haji Jalaluddin Thaib, Haji Muchtar Lutfhi, Ali Imron dan Ilyas Yakub.
B-L :    Organisasi Sosial pada tahun 1931 berkembang menjadi Partai Politik
KU :     Haji Muchtar Lutfhi, Jalaluddin Thaib dan Ilyas Yakub
T :        Mencapai kemerdekaan Indonesia
TK :     Bukit Tinggi
AP :     Non Koperatif yang dilakukan dengan Radikal
HR :     Karena aksi-aksinya menentang Pemerintah Belanda dengan sengit, maka pihak pemerintah membalas dengan mengadakan penangkapan dan pembuangan propaganisnya, mula-mula propaganis wanita: Rasuna Said ditangkap (Desember 1932), lalu Muchtar Lutfhi (11 Juli 1933) dan terakhir kali ditangkap Jalaluddin Thaib dan Ilyas Yacub (September 1933). Ketiga pemimpin itu tahun berikutnya dibuang ke Boven Digul , tambahan lagi pada tanggal 4 Agustus 1933 PERMI dikenakan larangan berapat, sehingga organisasi ini benar-benar tak dapat bergerak lagi.



C/A :   PERMI mendapat banyak pengikut terutama di Minangkabau, Tapanuli, Bengkulu dan Palembang
B :       Berhubung penangkapan dan larangan diatas, sisa pengurus dengan resmi membubarkan PERMI (18 Oktober 1937)

10. PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH (PERTI)

LB :     “Unjuk gigi“ dari golongan kaum tua Minang yang berpandangan modern didalam menghebatnya pengaruh Modernisme.
B/P :    Tanggal 20 Mei 1930 di Bukit Tinggi oleh Syekh Sualiman Ar Rasuli dkk.
B-L :    Organisasi Pendidikan yang menjelma menjadi Organisasi Sosial lalu Partai Politik (22 November 1945)
KU :     Ketua pertama adalah Syek Sulaiman Ar Rasuli
T    :    “Kalimahtul Ulya“ (Ketinggian Agama Islam) dalam arti seluas-luasnya
TK :     Bukit Tinggi  pindah ke Jakarta  pada 11 Agustus 1955.
AP :     ----
HR :     Terlibat dalam Epiloog G-30 S PKI sehingga perlu merehabilir diri.
C/A :   Propaganda Partai meluas keseluruh Sumatera dan Kalimantan serta Sulawesi
B :       Berfungsi dalam PPP (5 Januari 1973)

            11. PARTAI ISLAM INDONESIA (PII)

LB:      Golongan Moderat-Koperator PSII yang dipimpin Dr. Sukirman (ex ketua Parii) memajukan tuntutan pada PB PSII yaitu :
             PSII harus melepas azas Hijrah
             PSII semata-mata hanya beraksi politik bukan keagamaan dan Soisal
             PSII harus melepaskan disiplin partai terhadap Muhammadiyah.
            Tuntutan-tuntutan itu ditolak PB PSSI
B/P :    6 Desember 1938 di Solo oleh pemimpin-pemimpin golongan moderat koperator PSII, pimpinan Muhammadiyah dan Jong Islamieten Bond.
B-L :    Partai Politik
KU :     Ketua pertama adalah RM .Wiwoho Purbohadiwijayo (Ketua JIB) yang lalu diganti Dr.Sukiman dengan penasihat KH. Mas Mansyur (Ketua Muhammadiyah).
T :        Mempersiapkan Agam Islam dan penganut-penganutnya untuk menerima kedudukan sempurna di Indonesia.
TK :     YOGYAKARTA
AP :     Koperatif, dalam hal ini PII memiliki seorang anggota Volksraad yaitu Wiwoho yang turut aktif dalam GAPI dan aksi Indonesia berparlemennya.
HR :     ---
C/A:    Karena sedikit banyak PII mirip dengan Federasi organisasi-organisai Islam terkemuka, maka PII maju dengan pesat. Pada kongresnya yang pertama saja tahun 1940 telah memiliki 115 cabang yang tersebar di Jawa, Sumatera dan Kalimantan.
B :       Menjelang kedudukan Jepang membekukan kegiatannya (20 Mei 1943)
           
  1. MAJELIS ISLAM A’LA INDONESIA (MIAI = MAJELIS ISLAM TINGGI)

            Atau dasar mempertahankan Agama Islam dari serangan-serangan terhadapnya. Pemrakarsa adalah KH.Akhmad Dahlan, KH.Mas Mansyur (Muhammadiyah) dan KH Wahab Hasbullah (NU). Disepakati antar kongres, antar tokoh-tokoh Islam di Surabaya antara tanggal 18-21 September 1937. Diresmikan 1 Maret 1938. Merupakan wadah Federasi Organisasi-organisasi Islam di Indonesia. Yang bergabung dalam MIAI adalah Muhammadiyah, NU, PSII, Al Irsyad, Persatuan Islam PII, PUSA, PSII pengedar, Al Washiliyah, Persatuan Ulama Indonesia, dan Warmusi. Tujuannya adalah mengeratkan hubungan antara perhimpunan-perhimpunan umat Islam Indonesia dan mempersatukan suara-suara untuk membela keluhuran Agama Islam.

           


Susunan pengurus untuk pertama kalinya adalah :
            Ketua                          : KH. Wahid Hasyim (NU)
            Wakil Ketua I             : KH. Mas Mansyur (Muhammadiyah)
            Wakil Ketua II             : Wondoamiseno (PSII)
            Bendahara                 : Dr. Sukiman (PII)
            Sekretaris                  : Sastrodwiryo (Persatuan Islam).

            Karena tak bercorak Politik tak dibubarkan Jepang. Dalam pertemuan yang diadakan pada 4 September 1942, tokoh-tokoh Islam mempertahankan MIAI, dengan menolak gagasan Federasi baru “Persatuan Umat Islam“ (PUI) dipimpin Abikusno Cokrosujoso .

Tahun 1942 susunan pengurus berubah menjadi :
            Ketua                          : Wondoamiseno  (PSII) ,
            Sekretaris                  : Harsono Cokroaminoto (PSII)
            Bendahara                 : RH. Junaidi (Wartawan)
            14 Mei 1943, membentuk Majelis Putra dipimpin Wondoamiseno dan Majelis Keputrian dipimpin Siti  Nurjanah.

Tujuan MIAI di masa Jepang :
            Memperkokoh Tempat yang layak bagi umat Islam dan Rakyat Indonesia
            Mengharmoniskan antara Islam dan tuntutan kemajuan Zaman.
           
            Jepang Cemas akan pengaruh MIAI yang makin besar pada rakyat Indonesia maka MIAI dibubarkan 24 Oktober 1943.

            13. NAHDATUL ULAMA (NU)

LB :     Kekhawatiran alim ulama mazhab akan masuknya pengaruh Wahabi dari Arab Saudi dengan turut sertanya Delegasi Indonesia yang diwakili PSI dan Muhammadiyah.
B/P :    Tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya oleh KH. Hasyim Asya’ri dan KH.Wahab Hasbullah
B-L :    Organisasi kegamaan menjadi partai politik (1 Mei 1952).
KU :     Kapemimpinan NU dibagi dua yaitu: bagian Syuriah (Alim Ulama) dan Rois Akbar, sedangkan bagian PH diketuai oleh ketua umum. Rois akbar pertama adalah KH.Hasyim Asya’ri (1926-1947) dan KH. Wahab Hasbullah (1947-1971). Ketua PB pertama adalah : H. Hasan Gipo yang lalu diganti Kh. Mahfudz Shiddiq (1937-1944). Tahun 1952 ketua: KH.Wahid Hasyim lalu KH.Masykur, KH.M. Dahlan dan KH.Idgham Chalidi (1956-kini).
T :        a. Menegakkan Syariat Islam dengan berhaluan mazhab yang 4 (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali).
            b. Melaksanakan berlakunya Hukum Islam dalam masyarakat.
TK :     SURABAYA
HR :     a. NU yang konservatif selain berselisih paham dengan Serikat Islam dan Muhammadiyah yang progresif sehingga persatuan ketiganya selalu gagal hingga adanya MIAI.
            b. Dikalangan anggota NU berselisih paham tentang sikap pada PKI apalagi di masa Ordelama. Kaum politik meginginkan kerjasama dalam menempati posisi-posisi pemerintah. Tapi para ulama terutama di pedesaan dan pemuda GP Ansor menolaknya. Sebaliknya dalam aksi Piagam Jakarta 1968-1970 para ulama dan pemuda yang amat bersemangat, sedangkan kaum politik bersikap moderat.
C/A :   Pendirian NU segera mendapat sambutan kaum ulama di daerah Jawa. Pengaruh NU amat besar dalam kehidupan pedesaan di Jawa yang di masa itu masih mengikuti Syari’at Islam dari masa sebelumnya, hal inilah yang menyebabkan usaha-usaha Modernisasi PSI dan Muhammadiyah kurang mendapat sambutan. NU mendirikan bagian pemuda: Ansor (1935) dan NU muslimat (1940). Dalam 4 bulan setelah berdirinya telah memiliki 35 cabang. Tahun 1935 mempunyai 67 ribu anggota dari 68 cabang. Menjelang PEMILU 1955 telah memiliki 180 cabang. Menjelang pemilu 1971 anggotanya berjumlah 812 juta.
B     :   Berfungsi dalam PPP (5  Januari 1973)
B-L :    Partai Politik.

  1. PARTAI SYARIAT ISLAM INDONESIA

LB :     Ditahun 1929 serangan-serangan Golongan Nasionalis terhadap Islamisme yang dianut PSI makin genjar. Bersamaan dengan itu cita-cita Persatuan Indonesia yang ditimbulkan Kongres Pemuda 2 telah mempengaruhi Pergerakan Nasional. Dengan demikian cita-cita Indonesia raya merasuk dalam PSI.
B/P:     Januari 1929, dalam Kongres di Jakarta dibangkitkan kembali (22 April 1947)
KU :     Dalam kongres PSII tahun 1930 diputuskan bahwa pimpinan PSII dibagi dua yaitu, Majelis Tahkim/Dewan Partai dan Lujnah Tanfidhyah.
            Hos Cokroaminoto mengetuai Majelis Tahkim hingga akhir hayatnya (1934). Sedang untuk Lujnah Taufidyah ditetapkan ketua: Sangaji dan ketua muda adalah Dr.Sukiman. Berhubungan perpecahan dan pemecatan-pemecatan termasuk beberapa pimpinannya, dalam kongres tahun 1938 diputuskan bahwa ketua Majelis Tahkim adalah Wondoamiseno, sedangkan ketua Lujnah Taufidhyah adalah Adi Kusno  Cokrosujoso. Ketua : Wachdun Wondoamiseno (1952) diganti Abi Kusno Cokrosujoso hingga 1959, Arruji kartawnata mengetuainya hingga tahun 1970, dan setelah itu kemungkinan dipegang Putra-putra Hos Cokroaminoto.
            Tujuan : Di masa kolonial yaitu , membangun suatu persatuan  yang kokoh antar sesama muslim menurut aturan Agama Islam untuk memajukan kesentosaan Negeri dan Rakyat, di masa kemerdekaan yaitu : mencapai RI yang menadi suatu bagian yang makin kuat didalam Persatuan Umat Islam Sedunia dan Keselamatan Perhubungan Umat Islam Sedunia.
TK :     SURABAYA
AP :     Politik Hijrah yaitu Non Koperatif  Self-Help (Hingga 1939)
HR :     a. PSII yang diwakili Dr.Sukiman dan Syahbuddin Latif dalam PPPKI merupakan satu-satunya organisasi Islam, merasa dikesampingkan dan diserang gencar oleh golongan Nasionalis mengenai azas Islam, dan poligami.
            b. Di masa ini anggota-anggota PSII terdiri dari 3 golongan yaitu :
1.      Golongan Moderat-Koperator yaitu,  AH.Salim, Dr.Sukiman, Muh Rum dll.
2.      Golongan penengah non Koperator yaitu, HOS Cokroaminoto Abikusno dll.
3.      Golongan Radikal-Hijrah yang dipimpin SM Kartosuwiryo.
            Perbedaan pendapat di antara 3 Golongan itu menyebabkan 4 kali perpecahan:
1.      Keluarnya Sukiman dan Suryopranoto yang lalu mendirikan Partai Islam Indonesia (Parii) di Yogya bersatu lagi dengan PSII.
2.      Keluarnya HA.Salim, Muh Rum, dan Sangaji dan Lalu mendirikan badan penyadar PSII (28 November 1936) yang berhaluan koperatif.
3.      Keluar lagi anggota-anggota ex Parii yang lalu mendirikan PII (akhir 1938).
4.      Keluarnya SM Kartosuwiryo akibat penolakan PSII untuk menjalankan azas Hijrah dengan extrim. Mendirikan Komite pembela Kebenaran PSII di Garut (Maret 1940)

Propaganda-propaganda PSII yang berapi-api menimbulkan kericuhan-kericuhan. Akibatnya pemerintah Kolonial mengeluarkan Larangan Rapat di daerah tertentu, larangan pidato bagi tokoh tertentu dan larangan bagi pegawai negeri untuk menjadi anggota PSII (1935).
            Perpecahan di masa kemerdekaan:
a.  Antara PSII Arji Kartawinata dengan PSII Abi Kasno dalam seleksi tahun 1960 PSII Abikusno ditolak.              
b.  Antara PSII Arji Kartawinata dengan Putra-Putra Cokroaminoto dalam seleksi 1971 Aruji Tersingkir.

C/A :   Berkat aksi-aksinya, jika ditahun 1930 PSII hanya beranggota 19 Ribu orang maka tahun 1931 adalah 23 Ribu anggota dan setahun kemudian 30 ribu anggota. Tahun 1935 meningkat menjadi 45 ribu anggota, tapi kemudian karena perpecahan yang beruntun PSII kembali mundur. Menjelang pemilu 1971 anggotanya 1,5 Juta
B :       Berfungsi dalam PPP (5 Januari 1973)

  1. MAJELIS SYURO MUSLIMIN INDONESIA (MASYUMI)

Wadah Federasi organisasi-organisasi Islam Indonesia non Politik yang merupakan pengganti MIAI. Dibentuk dengan bantuan Jepang pada 24 Oktober 1943.
Susunan Pengurus :
Ketua              :  KH. Hasyim Asy’ari (NU)
Wakil Ketua   :  KH. Mas Mansyur (Muhammadiyah)
Penasihat       : Ki Bagus Hadikusumo (Muhammadiyah) dan KH.Wahab Hasbullah    (NU)
Masyumi mendorong pemerintah Jepang untuk membentuk Jawatan Agama, sekolah-sekolah Tinggi Islam dan Lasykar-Lasykar Islam. Setelah terbentuknya RI, pada 7 November 1945 yang menyatakan diri sebagai Federasi Partai Politik Islam.

  1. MASYUMI

Didirikan pada tanggal 7 November 1945 di Yogyakarta. Merupakan satu-satunya partai Politik Islam Indonesia dimana didalamnya berfungsilah organisasi-organisasi Islam dari masa pendudukan Jepang.
Tujuan di masa itu : a. Menegakkan kedaulatan Negara dan Agama Islam.
            b. Melaksanakan cita-cita Islam dalam urusan kenegaraan.

Susunan Keorganisasian Masyumi sbb :
a.      Muktamar yang merupakan kekuasaan tertinggi.
b.      Dewan Partai kekuasaan tertinggi nomor 2
c.      Pimpinan Partai yang memimpin, melaksanakan dan menentukan taktik Perjuangan Politik.
d.      Pimpinan harian yang terdiri dari para ketua pimpinan partai
e.      Majelis Syuro sebagai majelis pertimbangan dan pemberi fatwa.

Ketika didirikan di Yogya susunan pengurusnya adalah :
Ketua Pimpinan Partai                                             :    Dr. Sukiman
Ketua Majelis Suryo                                                 :    KHM. Hasyim Asy’ari (1945-1947).
Serta 35 anggota pengurus lainnya, seperti          : KH. Wahab Hasbullah (NU), Ki Bagus Hadikusumu (Muhammadiyah), H Rasyid (Muhammadiyah), Abikusno Cokrosuyoso (PSII) Moh. Natsir (JIB), KHA Wahid Hasyim (NU), Muh. Rum (JIB), KH Masykur (NU), Aruji Kartawinata (PSII), Kartosuwiryo (PSII), Zainul Arifin (NU), Wihoho (PII) dan Syafrudin Prawiranegara.

Ternyata Masyumi tak bertahan sebagai Fusi Parpol Islam karena satu-persatu keluar darinya. Dimulai dari PSII (22 April 1947) hingga NU (1 Mei 1952) hingga pembubarannya tahun 1960. Anggota-anggota istimewa masyumi tinggal: Muhammadiyah Yogya, Al-Irsyad Jakarta, Al-Jamiyatul Wasiliyah Medan, Al-Itihadiyah Medan, Persisi Bandung, Persatuan Umat Islam Majalengka dan PUSA Aceh. Desember 1950 jumlah anggotanya 10 juta dari 237 cabang namun makin merosot setelah NU sebagai motor dari Majelis Syura keluar.

Faktor-faktor yang menyebabkan keluarnya partai-partai itu dari Masyumi adalah:
a.      Organisasi-organisasi sebagai parpol sehingga anggota-anggotanya bisa turut aktif dalam pemerintahan
b.      Pimpinan partai yang menitikberatkan pada pertimbangan politik dari fatwa-fatwa majelis Syuro.
c.      Masalah pro-kontra tentang kebijaksanaan partai tentang suatu masalah, terutama sikap Masyumi yang menentang Linggarjati dan setuju pada Renville.
d.      Masalah penjatahan kursi kabinet dan parlemen. Pada masa 1945-1952 mendapat 42 kursi kabinet, dimana hanya 14 diberi pada NU, PSII, dan Muhammadiyah sedangkan yang lainnya dipegang PB: Syafrudin , Natsir, Rum, Sukiman, demikian pula dengan Parlemen, Setelah perpecahan-perpecahan itu Masyumi menata kembali organisasinya.

Tujuan : Terlaksananya ajaran dan Hukum Islam didalam kehidupan individu, masyarakat dan negara RI menuju keridhaan Allah. Karena terlibat pemberontakan PRRI/ PERMESTA dibubarkan Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1960.

  1. LIGA MUSLIMIN INDONESIA

Federasi antara bekas anggota istimewa Masyumi yang dimotori NU, PSII dan Parti, berdiri pada 30 Agustus 1952 dengan ketua KH. Wahid Hasyim (NU) serta Abikusno Cokrosukoyo (PSII) dan KH.Sirajuddin Abbas (Perti) sebagai wakil Ketua.
Tujuan: mencapai masyarakat Islam yang sesuai hukum Islam hasil kerjanya terutama pengiriman misi-misi keagamaan keluar  negeri. Dan berakhir di masa Orde Baru.

       18. DEPARTEMEN AGAMA.

Didirikan pada tanggal 3 Januari 1946 atas usul Pm Kabinet RI, ke 2 atau Kabinet Syahrir 2 dan Bp KNIP dengan tugas pokok yaitu menampung urusan Mahkamah Islam Tinggi dan mengangkat penghulu pengadilan Agama dan Masjid.
Pada mulanya Departemen Agama hampir seluruhnya mengurus Agama Islam karena dikalangan itu Tokoh Islam yang berpengaruh dan adanya sikap acuh dari kelompok Agama lain. Sehingga pada tahap awal Departemen Agama merupakan wadah Umat Islam Indonesia melaksanakan cita-cita keagamaannya secara konstitusional. Departemen Agama juga mengelola sarana-sarana Pendidikan Islam. Monopoli Islam dalam Departemen ini berakhir dengan diadakannya Restrukturisasi sehingga pemeluk-pemeluk Agama lain mendapat porsi yang sewajarnya.
Yang pernah menjabat sebagai Mentri Agama RI adalah: H.Rasyidin (Masyumi-Muhammadiyah) KH.Fathurrahman (Masyumi-NU), H. Anwarudin (PSII), KH. Masykur (Masyumi-NU dalam 4 Kabinet) KH.Wahid Hasyim (Masyumi-NU), KH.Faqih Usman (Muhammadiyah) , KH.Muh Ilyas (NU), KH.A Wahid Wahab (NU) KH.Saifudin Zuhri (NU), Kh.Moh Dahlan (NU), Dr.H.Mukt Ali (Golkar), H.Alamsyah Ratu Perwiranegara          (Golkar) dan Munawir Sjadzali (Golkar).
Di masa Orde Baru, tugas pokok Departeman Agama ialah menyelenggarakan sebagian dari tugas pemerintah dan pembangunan dibidang Agama. Disamping itu memiliki tugas khusus yaitu :
a.      Membimbing dan mengerahkan seluruh umat beragama masuk dalam kerangka pelaksanaan Pancasila dan UUD’45.
b.      Pengarahan seluruh umat beragama di Indonesia menjadi faktor yang membantu usaha pemantapan-pemantapan stabilitas dan ketahanan Nasional.
c.      Menghilangkan segala keraguan dan kecurigaan antara umat beragama dengan Pemerintah, sehingga akhirnya keduanya dapat bersama-sama membangun bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila.

Kini masalah-masalah Umat Islam terutama yang menyangkut pelaksanaan Syari’at Islam dipusatkan dalam Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam yang antara lain mengurus Peradilan Agama, Masjid, Wakaf, Zakat, Pendidikan Agama Islam serta penyelenggaraan Dakwah dan Ibadah Haji.

19. PARTAI MUSLIMIN INDONESIA (PARMUSI)

LB :     Jalan keluar dari ketak mungkinan rehabilitir Masyumi karena nyata telah mengkhianati negara. Didukung 16 organisasi Islam yaitu Bekas anggota-anggota istimewa Masyumi tanpa NU, PSII, dan Perti ditambah beberapa serikat sekerja.
B/P :    No. 7 Tahun 1968 20 Februari 1968
B/L :    Partai Politik
KU :     H. Jarnawi Hadikusumo tahun 1970 diganti HMS Mintareja.
TU :     Jakarta
HR :     Parpol ini sering diragukan golongan Islam karena walaupun mengaku pelanjut Masyumi dengan lambang Masyumi pula, namun nyatanya kepemimpinan dijauhkan dari bekas tokoh-tokoh Masyumi. Ditubuh partai sendiri terjadi pertentangan antara pihak Golongan Islam dan Pemerintah. Berpuncak dengan “Coup“, HJ.Naro terhadap pengurus lama dengan dalih bahwa partai-partai telah berposisi pada pemerintah (17 Oktober 1970) sengketa ini diselesaikan pemerintah dengan mengangkat HMS. Mintareja sebagai ketua (20 November 1970) .
C/A :   Maju dengan pesat menjelang PEMILU 1971 memiliki satu juta anggota dari seluruh Tanah Air.
B :       Berfungsi kedalam PTPP (5 Januari 1973).

20. PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)

Fusi dari Parpol-parpol Islam, yaitu NU, Parmusi, PSII dan Perti. Didirikan 5 Januari 1973. yang ditetapkan dalam UU No.3 1975 tentang kepartaian.

Tujuan : Menegakkan dan mempertahankan Negara RI atas Landasan Pancasila dan UUD ’45 menuju masyarakat adil makmur yang di-ridhai Allah SWT.
Pimpinan di bagi 4 bagian yaitu :
a.      Presiden Partai dipimpin K.Idham Khalid (NU) 
b.      Pimpinan Pusat dipimpin ketua umum: HMS Mintareja (Parmusi) tahun 1978 diganti JH. Naro (Parmusi).
c.      Majelis pertimbangan pusat dipimpin KH. Masykur. 
d.      Majelis Syuro dipimpin Rois’Aam = KH. Bisri Samsuri (NU) memiliki ormas Pemuda Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) yag dibentuk 19 April 1982. Namun rupanya telah terlihat gejala kericuhan antara unsur  NU dan Parmusi dalam merebut Kursi parlemen.